ILMU KOMPUTER

welcome

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industrys standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.

ROUTER


jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Fungsi

Router berfungsi utama sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.

Router penggunaannya banyak dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router terkadang juga digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router dapat digunakan juga untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya

Fungsi router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

  • static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
  • dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Produsen router

Beberapa produsen router termasuk:



CARA SHARING WIRELESS INTERCONNECTION


Struktur Network

Struktur Network

Sebelumnya, saya akan memberikan gambaran mengenai struktur jaringan yang telah saya buat di rumah. Koneksi Internet didapatkan dari modem yang terhubung dengan komputer pertama di lantai 1 dengan kabel UTP. Koneksi ini kemudian akan disebarkan dengan menggunakan wireless pada komputer pertama. Komputer pertama dalam hal ini akan menjadi access point. Komputer kedua mendapatkan sinyal dari komputer pertama dan dengan melalui komputer tersebut dapat terkoneksi dengan Internet. Dalam tulisan ini, saya menggunakan sistem operasi Windows XP pada kedua komputer.

Langkah pertama adalah membagi koneksi Internet pada komputer pertama. Koneksi ini didapatkan melalui kabel UTP ke Ethernet dari komputer pertama. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Buka Control Panel >> Network Connections
  2. Pada jendela Network Connections, carilah koneksi yang terhubung dengan Internet. Pada kasus saya, yang terhubung dengan Internet adalah koneksi WAN Miniport (PPPOE).
  3. Buka jendela Properties dari koneksi tersebut dan masuklah ke tab Advanced
  4. Pada tab Advanced, berilah tanda contreng pada pilihan “Allow other network users to connect through this computer’s Internet connection
    Allow Internet sharing

    Allow Internet sharing

  5. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi

Selanjutnya, kita akan membuat koneksi wireless pada komputer pertama. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Pada jendela Network Connections, bukalah jendela Properties dari wireless device
  2. Pada jendela Properties, bukalah tab Wireless Networks. Klik Add pada bagian Preferred networks
  3. Pada jendela yang muncul (Wireless network properties), masukkan Network name (SSID) sesuai dengan keinginan. Jika anda menginginkan agar koneksi ini tidak bisa dipakai oleh sembarang orang, berikan Network Authentication dan Data Encryption yang diinginkan. Karena saya hanya memakainya di rumah, saya tidak akan menggunakan fasilitas ini
    Set Network name (SSID)

    Set Network name (SSID)

  4. Klik OK jika sudah selesai. Koneksi wireless yang baru saja dibuat akan muncul bagian Preferred networks
  5. Bukalah tab General dan pilihlah Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik Properties
  6. Pada jendela ini, kita akan mengatur IP address untuk wireless device. Berilah tanda pada “Use the Following IP address” dan masukkan 192.168.0.1 sebagai IP address dan 255.255.255.0 sebagai subnet mask
  7. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi

Sampai pada tahap di atas, komputer pertama telah siap menjadi access point. Hidupkan wireless device pada komputer pertama dan kita akan lanjutkan ke komputer kedua.

  1. Pada komputer kedua atau komputer klien, bukalah Network Properties
  2. Pada jendela ini, bukalah jendela Properties pada wireless device dan masuklah ke tab General
  3. Pada tab General, pilihlah Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik Properties
  4. Pada jendela yang muncul, kita atur IP address komputer kedua. Berilah tanda pada “Use the Following IP address” dan masukkan 192.168.0.2 sebagai IP address, 255.255.255.0 sebagai subnet mask, dan 192.168.0.1 sebagai Default Gateway. Pemberian IP address sebenarnya bebas, asal tidak keluar dari range subnet mask yang telah diberikan (untuk hal ini perlu penjelasan yang lebih lanjut). Pada bagian DNS server addresses, masukkan 192.168.0.1 sebagai Preferred DNS server
    Setting IP Address

    Setting IP Address

  5. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi

Langkah selanjutnya adalah menghubungkan kedua komputer dengan wireless. Berikut adalah langkah-langkahnya.

  1. Buka jendela Wireless Network Connection
  2. Carilah wireless network yang telah dibuat sebelumnya
    Koneksi ke wireless

    Koneksi ke wireless

  3. Pilih dan klik Connect

Setelah kedua komputer tersambung, jika berhasil, maka komputer kedua akan bisa mengakses Internet melalui komputer pertama. Jika belum berhasil, cobalah ulangi langkah di atas.

Selamat mencoba…


Struktur Network

Struktur Network

Sebelumnya, saya akan memberikan gambaran mengenai struktur jaringan yang telah saya buat di rumah. Koneksi Internet didapatkan dari modem yang terhubung dengan komputer pertama di lantai 1 dengan kabel UTP. Koneksi ini kemudian akan disebarkan dengan menggunakan wireless pada komputer pertama. Komputer pertama dalam hal ini akan menjadi access point. Komputer kedua mendapatkan sinyal dari komputer pertama dan dengan melalui komputer tersebut dapat terkoneksi dengan Internet. Dalam tulisan ini, saya menggunakan sistem operasi Windows XP pada kedua komputer.

Langkah pertama adalah membagi koneksi Internet pada komputer pertama. Koneksi ini didapatkan melalui kabel UTP ke Ethernet dari komputer pertama. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Buka Control Panel >> Network Connections
  2. Pada jendela Network Connections, carilah koneksi yang terhubung dengan Internet. Pada kasus saya, yang terhubung dengan Internet adalah koneksi WAN Miniport (PPPOE).
  3. Buka jendela Properties dari koneksi tersebut dan masuklah ke tab Advanced
  4. Pada tab Advanced, berilah tanda contreng pada pilihan “Allow other network users to connect through this computer’s Internet connection
    Allow Internet sharing

    Allow Internet sharing

  5. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi

Selanjutnya, kita akan membuat koneksi wireless pada komputer pertama. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Pada jendela Network Connections, bukalah jendela Properties dari wireless device
  2. Pada jendela Properties, bukalah tab Wireless Networks. Klik Add pada bagian Preferred networks
  3. Pada jendela yang muncul (Wireless network properties), masukkan Network name (SSID) sesuai dengan keinginan. Jika anda menginginkan agar koneksi ini tidak bisa dipakai oleh sembarang orang, berikan Network Authentication dan Data Encryption yang diinginkan. Karena saya hanya memakainya di rumah, saya tidak akan menggunakan fasilitas ini
    Set Network name (SSID)

    Set Network name (SSID)

  4. Klik OK jika sudah selesai. Koneksi wireless yang baru saja dibuat akan muncul bagian Preferred networks
  5. Bukalah tab General dan pilihlah Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik Properties
  6. Pada jendela ini, kita akan mengatur IP address untuk wireless device. Berilah tanda pada “Use the Following IP address” dan masukkan 192.168.0.1 sebagai IP address dan 255.255.255.0 sebagai subnet mask
  7. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi

Sampai pada tahap di atas, komputer pertama telah siap menjadi access point. Hidupkan wireless device pada komputer pertama dan kita akan lanjutkan ke komputer kedua.

  1. Pada komputer kedua atau komputer klien, bukalah Network Properties
  2. Pada jendela ini, bukalah jendela Properties pada wireless device dan masuklah ke tab General
  3. Pada tab General, pilihlah Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik Properties
  4. Pada jendela yang muncul, kita atur IP address komputer kedua. Berilah tanda pada “Use the Following IP address” dan masukkan 192.168.0.2 sebagai IP address, 255.255.255.0 sebagai subnet mask, dan 192.168.0.1 sebagai Default Gateway. Pemberian IP address sebenarnya bebas, asal tidak keluar dari range subnet mask yang telah diberikan (untuk hal ini perlu penjelasan yang lebih lanjut). Pada bagian DNS server addresses, masukkan 192.168.0.1 sebagai Preferred DNS server
    Setting IP Address

    Setting IP Address

  5. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi

Langkah selanjutnya adalah menghubungkan kedua komputer dengan wireless. Berikut adalah langkah-langkahnya.

  1. Buka jendela Wireless Network Connection
  2. Carilah wireless network yang telah dibuat sebelumnya
    Koneksi ke wireless

    Koneksi ke wireless

  3. Pilih dan klik Connect

Setelah kedua komputer tersambung, jika berhasil, maka komputer kedua akan bisa mengakses Internet melalui komputer pertama. Jika belum berhasil, cobalah ulangi langkah di atas.

Selamat mencoba…

Tumor Otak Dan Penggunaan Ponsel (HP)


Ponsel (HP) saat ini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan jaman sekarang yang serba dinamis. Tercatat tidak kurang 4 milyar penduduk di dunia yang aktif menggunakan ponsel setiap harinya. Namun harus diakui bahwa ponsel merupakan suatu teknologi yang masih relatif baru, walaupun sangat berkembang pesat, dan oleh karena itu risikonya bagi kesehatan si penggunanya dalam jangka panjang belum diketahui pasti, salah satunya keterkaitan dengan tumor otak.

Sudah hampir 2 dekade ini para ahli tenggelam dalam kontroversi perihal keterkaitan antara radiasi dari ponsel dengan kejadian tumor otak. Berbagai penelitian yang pernah dipublikasikan seringkali hasilnya masih kontradiktif, sehingga perdebatan pun terus berlanjut. Namun baru-baru ini, laporan terbaru dari "Cellphones and Brain Tumors: 15 Reasons for Concern. Science, Spin and the Truth Behind Interphone," yang dipublikasikan pada bulan Agustus lalu oleh International Electromagnetic Field (EMF) Collaborative (Inggris) serta the EMR Policy Institute, ElectromagneticHealth.org, dan The Peoples Initiative Foundation di Amerika Serikat menguatkan data perihal kejadian tumor otak sebagai risiko dari penggunaan ponsel. Pada kesempatan tersebut, lebih dari 40 ahli dari 14 negara mendukung beberapa poin sebagai berikut;












•- penelitian yang independen dari industri telekomunikasi menunjukkan hasil yang signifikan tentang kejadian tumor otak dan tumor kelenjar ludah pada pengguna ponsel











•- dan risiko tumor otak terkait penggunaan ponsel tersebut paling mengancam mereka yang masih kanak-kanak; semakin muda usia saat pertama rutin menggunakan ponsel maka semakin besar pula risiko yang akan muncul.


Sesungguhnya jika kita tilik ke belakang, kebanyakan penelitian yang menyimpulkan bahwa tidak ada korelasi bermakna antara kejadian tumor otak dan penggunaan ponsel ternyata bersifat disponsori oleh industri telekomunikasi sehingga diduga banyak terdapat bias dan berat sebelah.

Suatu review pada tahun 2009 dari para peneliti dari Karolinka Institutet di Stockholm, Swedia -suatu institusi kesehatan terkemuka di Eropa- melaporkan bahwa ada kemungkinan peningkatan risiko tumor otak tipe lambat, seperti meningioma (tumor pada selaput otak) dan neuroma akustik (tumor pada saraf pendengaran) terkait penggunaan ponsel rutin lebih dari 10 tahun , jadi bukan tipe tumor yang tumbuh cepat. Dengan demikian risiko tumor otak dapat terjadi setelah penggunaan ponsel jauh di kemudian hari sehingga dampaknya memang tidak segera. Namun mereka juga menganjurkan perlunya penelitian lebih lanjut lagi dalam skala lebih besar di kemudian hari.

Menyikapi perkembangan penelitian akhir-akhir ini yang semakin mengaris bawahi tentang risiko tumor otak pada pengguna ponsel tersebut, pemerintah Perancis baru-baru ini memberlakukan undang-undang baru yang melarang penggunaan ponsel bagi anak <>

Lalu apa yang perlu kita lakukan untuk melindungi diri kita dan untuk bersikap waspada ? Berikut tips-tips yang saya himpun dari berbagai sumber:

  1. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah bersikap waspada walaupun sekrang kita masih belum tau pasti jawaban dari adakah korelasi yang pasti antara kejadian tumor otak dengan penggunaan ponsel.
  2. Karena anak-anak memiliki risiko tertinggi, sebisa mungkin menjauhkan penggunaan ponsel pada anak. Bahkan disarankan kalau bisa, anak <>
  3. Sebisa mungkin jika di rumah gunakan telepon rumah untuk menelpon, apalagi untuk waktu yang lama.
  4. Hindari menelpon dengan ponsel hingga berjam-jam. Jika memang memerlukan demikian, disarankan untuk menggunakan wired headset (bukan jenis wireless seperti bluetooth) atau menggunakan speaker phone. Radiasi dari ponsel dapat ditekan hingga 10000 kali lebih kecil jika Anda menjauhkan ponsel lebih dari 15 cm dari kepala Anda.
  5. Hindari meletakkan ponsel dalam keadaan menyala di tempat tidur Anda, atau bahkan di bawah bantal kepala Anda.
  6. Hindari menggunakan ponsel di daerah yang sinyalnya minim seperti di dalam mobil yang bergerak, kereta api, kamar tertutup, lift atau daerah pedesaan karena pada saat seperti demikian maka ponsel akan memancarkan radiasi dalam jumlah lebih banyak.

Semoga tulisan ini dapat menjadi perhatian kita yang memang sudah sangat bergantung dengan ponsel dalam aktivitas sehari-hari kita. Teknologi ponsel baru berkembang kurang lebih 2 dekade ini, dan selama ini ternyata memang belum ada penelitian atau observasi resmi perihal consumer safety terkait penggunaannya, tidak seperti produk makanan atau obat yang sebelum dilepas ke pasaran sudah dilakukan uji keamanan dulu. Karena efek dari radiasi tersebut terhadap kejadian tumor otak memerlukan waktu berpuluh-puluh tahun, maka kita masih belum tahu jawaban pastinya karena belum ada studi jangka panjang sedemikian yang telah rampung dan dipublikasikan. Jadi lebih baik kita waspada.

Sumber utama : Medscape Oncology dan berbagai sumber lainnya